Pemuaianpanjang adalah bertambahnya panjang benda karena suatu peningkatan suhu. Seperti dijelaskan diatas pada kasus ini perubahan luas dan volume bisa diabaikan hingga hanya terjadinya pada benda yang panjang tapi tipis Rumus: Keterangan rumus : L = Panjang akhir benda (m) L0 = panjang mula-mula (m) α = koefisien muai panjang ( /0C )
A. Muai Panjang Pemuaian zat terjadi ke segala arah, sehingga panjang, luas, dan ukuran volume zat akan bertambah. Untuk zat padat yang bentuknya memanjang dan berdiameter kecil, sehingga panjang benda jauh lebih besar daripada diameter benda seperti kawat, pertambahan luas dan volume akibat pemuaian dapat diabaikan. Dengan demikian, hanya pertambahan ukuran panjang yang diperhatikan. Pemuaian yang hanya berpengaruh secara nyata pada pertambahan panjang zat disebut muai panjang. Salah satu alat yang digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat adalah Musschenbroek. Gambar 2. Musschenbroek adalah alat untuk menyelidiki muai panjang zat Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Gambar 3. Sebuah batang logam sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan Tiga batang logam yang dipanaskan Pertambahan panjang suatu zat secara fisis 1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula 2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3. Bergantung dari jenis zat Pertambahan panjang suatu zat secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan panjang, dalam satuan meter = panjang mula-mula, dalam satuan meter = koefisien muai panjang, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat. Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang . Tabel 1. Koefisien muai panjang beberapa zat padat Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya zat. Koefisien muai panjang aluminium jauh lebih besar daripada tembaga maupun besi sehingga pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium Al, tembaga Cu, kemudian besi Fe. Itu artinya koefisien muai panjang Al > Cu > Fe. Perbandingan muai logam yang dipanaskan B. Muai Luas Pada logam yang berbentuk lempengan tipis berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran, ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas. Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. Gambar 4. Sebuah kaca sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan Sebuah kaca dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan 1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3. Bergantung dari jenis zat Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan luas, dalam satuan meter persegi m2 = luas mula-mula, dalam satuan meter persegi m2 = 2.= koefisien muai luas, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C C. Muai Volume Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan paling dominan. Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis1. Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat3. Bergantung dari jenis bahan Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan volume, dalam satuan m3 = volume mula-mula, dalam satuan m3 = 3.= koefisien muai volume, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C Besarnyanilai perubahan panjang logam karena pemuaian adalah ΔL2 - ΔL1 = ΔL Nilai koefisien muai termal adalah Dimana ΔL adalah perubahan panjang, Lo adalah panjang logam awal, dan ΔT adalah besarnya perubahan suhu (Anwar, 2004). Pemanasan menginduksi strain ekspansi termal (katakanlah T) dalam bahan struktural inidiberikan oleh: Daftar isiPengertian Pemuaian Zat PadatJenis-jenis Pemuaian Zat Padat1. Pemuaian Panjang2. Pemuaian Luas3. Pemuaian VolumeContoh Soal dan PembahasanPernahkah kita memerhatikan, mengapa ada jarak antar batang rel kerena api ? Alasannya adalah agar kedua batang rel tersebut memiliki ruang yang cukup untuk memuai ketika suhu mengalami tersebut merupakan salah satu jenis pemuaian yang dialami zat padat yaitu pemuaian panjang. Dengan demikian, apakah yang dimaksud dengan pemuaian zat padat?Yang dimaksud dengan pemuaian zat padat adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda padat karena kenaikan dibandingkan dengan zat cair maupun gas, kemampuan zat padat untuk memuai lebih Pemuaian Zat PadatAda tiga jenis pemuaian zat padat yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume yang masing-masing dapat dilihat dari perubahan panjang, luas, dan Pemuaian PanjangJika seutas kawat logam yang panjangnya ℓo dan bersuhu To dipanaskan sampai suhu T maka kawat logam itu akan memuai sehingga panjangnya menjadi ℓ. Perhatikan gambar gambar di atas, besarnya perubahan panjang Δℓ pada semua zat padat berbanding lurus dengan perubahan suhu benda ΔT dan panjang mula-mula ℓo.Secara matematis, besarnya perubahan panjang dituliskan sebagai α ℓo ΔTKeterangan α = koefisien muai linier atau koefisien muai panjang /°C Δℓ = perubahan panjang ℓo = panjang mula-mula ΔT = perubahan suhu °CAdapun panjang benda ketika dipanaskan dapat dirumuskan sebagai = ℓo 1 + α ΔT atau ℓ = ℓo [1 + α T - To]Keterangan ℓ = panjang benda saat dipanaskan m ℓo = panjang benda mula-mula m α = koefisien muai linier atau koefisien muai panjang /°C To = suhu mula-mula T = suhu akhir ΔT = perubahan suhu °C.Jika perubahan suhu ΔT = T – To bernilai negatif, maka Δℓ = ℓ – ℓo juga negatif, berarti panjang benda memendek menyusut.2. Pemuaian LuasSelain mengalami pemuaian panjang, zat padat juga akan mengalami pemuaian luas jika dipanaskan. Perhatikan gambar sebuah keping logam dengan panjang ℓo dan luas Ao dipanaskan hingga suhunya naik sebesar ΔT maka setiap sisi keping logam tersebut akan memuai sebesar kata lain, muai luas terbentuk dari dua pemuaian yaitu pertambahan panjang dan pertambahan lebar. Karena itu, koefisien muai luas β sama dengan dua kali koefisien muai panjang atau β = panjang keping logam tersebut menjadi ℓo + Δℓ. Luas keping logam akan berubah menjadi ℓo + Δℓ2 .Secara matematis, besarnya perubahan luas dituliskan sebagai = β Ao ΔTKeterangan β = 2α = koefisien muai luas /°CΔA = perubahan luas m2Ao = luas mula-mula m2ΔT = perubahan suhu °CAdapun luas benda ketika dipanaskan dapat dirumuskan sebagai = Ao 1 + β ΔT atau A = Ao [1 + β T - To]Keterangan A = luas benda saat dipanaskan m2Ao = luas benda mula-mula m2β = 2α = koefisien muai luas /°CTo = suhu mula-mula °CT = suhu akhir °CΔT = perubahan suhu °CJika perubahan suhu ΔT = T – To bernilai negatif, maka ΔA = A – Ao juga bernilai negatif atau luas benda Pemuaian VolumeJika suatu zat padat yang berbentuk tiga dimensi dipanaskan, zat padat tersebut akan mengalami muai volume yakni bertambahnya panjang, lebar, dan itu, koefisien muai volume γ sama dengan tiga kali koefisien muai panjang atau γ = matematis, perubahan volume akibat pemuaian dinyatakan sebagai = γ Vo ΔTKeterangan Vo= volume benda mula-mula m3γ = 3α = koefisien muai volume /°CΔV = perubahan volume m3ΔT = perubahan suhu °CAdapun volume benda saat dipanaskan adalah sebagai = Vo 1 + γ ΔT atau V = Vo [1 + γ T - To]Keterangan V = volume benda saat dipanaskan m3Vo = volume benda mula-mula m3γ = 3α = koefisien muai volume /°CTo = suhu mula-mula °CT = suhu akhir °CΔT = perubahan suhu °CJika perubahan suhu ΔT = T – To bernilai negatif, maka ΔV = V – Vo juga negatif, berarti volume benda Soal dan Pembahasan1. Panjang batang rel kereta api masing-masing 10 meter, dipasang pada suhu 20°C. Diharapkan pada suhu 30°C rel tersebut saling bersentuhan. Koefisien muai panjang batang rel kereta api 12 x 10-6/°C. Jarak antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20°C adalah … A. 3,6 mmB. 2,4 mmC. 1,2 mmD. 0,8 mmE. 0,6 mmPenyelesaian Diketahui ℓo = 10mTo = 20°CT = 30°Cα = 12 x 10-6/°CDitanya Δℓ = …Jawaban Δℓ = α ℓo ΔT = 12 x 10-61030°C - 20°C = 12 x 10-61010°C = 12 x 10-4 m = 12 x 10-1 mm = 1,2 mmKarena pertambahan panjang masing-masing batang adalah sama maka jarak antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20°C adalah dua kali pertambahan panjangnya atau 2 x Δℓ = 2 x 1,2 mm = 2,4 jarak antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20°C adalah 2,4 mm. Jawaban yang benar B. 2. Sekeping aluminium dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 40°C sampai 140°C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut α adalah 2,5 x 10-5/°C, tentukan luas keping aluminium setelah Diketahui p = 40 cm l =30 cm To = 40°C T = 140°Cα = 2,5 x 10-5/°CDitanya A = …Jawab Ao = p x l = 40 cm x 30 cm = cm2 β = 2α = 2 2,5 x 10-5/°C = 5 x 10-5/°C ΔT = 140°C - 40°C = 100°CLuas keping aluminium setelah dipanaskan adalah sebagai = Ao 1 +β ΔT = cm2 [1 + 5 x 10-5/°C x 100°C] = cmJadi, luas keping aluminium setelah dipanaskan adalah cm2. 3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25°C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 x 10-5/°C, maka tentukan voume bejana pada suhu 75° Diketahui α = 2 x 10-5/°Cγ = 3α = 3 2 x 10-5/°C = 6 x 10-5/°CTo = 25°CT = 75°C ΔT = 75°C - 25°C = 50°CV1 = 1 literDitanyakan V2 = …Jawab V2 = V1 [1 + γ ΔT] = 1 [1 + 6 x 10-5/°C x 50°C] = 1 + 0,003 = 1,003 literJadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter. Besarnyamuai panjang disuatu bahan padat bisa dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: L = LO { 1 + α (t2 - t1)} Keterangan: L = Panjang sesudah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm) L 0 = Panjang awal (m) atau (cm) α = Koefisien muai panjang (m/ o C) t 1 = Suhu mula-mula ( O C) t 2 = Suhu akhir ( o C) Proses Pemuaian Luas Pada Zat Padat Bank Soal Fisika SMA Suhu dan Pemuaian Soal Perhatikan pernyataan dengan panjang batang dengan kenaikan dengan koefisien muai yang benar terkait besarnya pemuaian panjang sebuah batang adalah pernyataan pada nomor .... Pembahasan Koefisien muai panjang α\alpha suatu bahan adalah perbandingan antara pertambahan panjang ΔL\Delta L terhadap panjang awal bahan L0L_0 tiap satuan kenaikan suhu ΔT\Delta T.α=ΔLL0ΔT\alpha=\frac{\Delta L}{L_0\Delta T}Sehingga persamaannya dapat dituliskan menjadi seperti berikut.ΔL=αL0ΔT\Delta L=\alpha L_0\Delta TDari persamaan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa besarnya pemuaian panjang sebanding dengan koefisien muai panjangnya, panjang semulanya dan kenaikan suhu pernyataan yang benar terkait besarnya pemuaian panjang sebuah batang adalah pernyataan pada nomor 1, 2 dan 3. K13 Kelas XI Fisika Fisika Kalor dan Perpindahan Kalor Suhu dan Pemuaian Skor 1 LOTS Video Suhu dan Pemuaian Fisika Kelas XI Rangkuman Siswa Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak? Buat Akun Gratis Guru Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak? Buat Akun Gratis Soal Populer Hari Ini Bacalah penggalan paragraf berikut!Susan L. Hymen, pediatris khusus penanganan tumbuh kembang anak dari Rochester University mengatakan bahwa semakin dini seorang anak terdiagnosa keterlambatan tumbuh kembang, maka kian cepat dapat teratasi masalahnya, sehingga dapat mengantisipasi kondisi tertentu.Sumber tidak langsung tersebut diubah menjadi kalimat langsung menjadi .... Bahasa Indonesia Level 8 Menulis Teks Berita Struktur dan Kebahasaan Teks Berita Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Bahasa Indonesia Segitiga siku-siku SRQ digambar pada bidang koordinat sebagai berikut Jika panjang QR adalah 7 satuan dan panjang QS adalah 5 satuan, maka titik-titik koordinat Q, R, dan S secara berurutan adalah? Matematika Level 8 Geometri Koordinat Kartesius Posisi Titik terhadap Titik Tertentu Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Matematika Source the most possible answer for point 1? Bahasa Inggris Level 8 Bahasa Inggris Interaction among students inside and outside classrooms Expressions of Willingness to Do Something Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 A baker wants to buy bread ingredients because he is running out of supplies. He asked one of the staff to buy some of them. Look at the shopping list picture illustrates the phrase “a sack of flour”? Bahasa Inggris Level 8 Bahasa Inggris Existence of things and people around us Quantifiers for Countable & Uncountable Nouns Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Diketahui persamaan 2xx ++ yy == 7. Jika variabel yy dinyatakan dalam variabel xx, maka yy adalah ... Pilih semua jawaban yang benar! Matematika Level 8 Aljabar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV Menyelesaikan SPLDV Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Matematika 1 They can follow a/an’ in singular They don’t have a plural Most of them are abstract nouns. 4 They can stand alone in the singular They use many’ as a numbers are the characteristics of uncountable nouns? Bahasa Inggris Level 8 Bahasa Inggris Existence of things and people around us Quantifiers for Countable & Uncountable Nouns Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Berikut yang tidak termasuk lapisan penyusun kulit adalah .... IPA Level 8 Biologi Sistem Ekskresi Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Sistem Ekskresi Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 IPA Amy was asked to buy groceries at the supermarket by her mother. She was given the following to the list, Amy should buy …. Bahasa Inggris Level 8 Bahasa Inggris Existence of things and people around us Quantifiers for Countable & Uncountable Nouns Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Dalam kegiatan mengulas sebuah buku, aspek-aspek yang perlu dituliskan adalah .... Bahasa Indonesia Level 8 Menulis Teks Ulasan Menggali Informasi Teks Ulasan Kelas VIII Kurikulum 2013 K13 Bahasa Indonesia Source is Yuna's writing task. Please help her to answer the sentence the correct answer for point 2? Bahasa Inggris Level 8 Bahasa Inggris Interaction among students inside and outside classrooms Expressions of Willingness to Do Something Kelas VIII Kurikulum 2013 K13
Sebuahbenda yang mempunyai panjang L1 pada suhu T1 mengalami pemuaian panjang sebesar delta L jika dinaikan sebesar delta T. Ini dapat dirumuskan dengan L2 = L1 + Delta L Delta L = L1 . α . Delta T L2 = L1 (1 + α . Delta T) Keterangan : L1 = panjang batang awal (m) L2 = Panjang batang setelah pemanasan (m) Delta L = Selisih panjang batang L2 - L1

Koefisien muai panjang α adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1 oC, dirumuskan dengan α = ΔL / L0 . ΔT, di mana ΔL adalah pertambahan panjang benda m, L0 adalah panjang semula m, dan ΔT adalah perubahan suhu oC. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu variabel yang terkait dengan pemuaian panjang, yaitu koefisien muai panjang. Di materi sebelumnya, kita telah menuntaskan garis besar pembahasan tentang pemuaian. Di mana, dijelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pemuaian adalah perubahan suhu. Akan tetapi, besarnya pemuaian tidak hanya bergantung pada perubahan suhu, namun dipengaruhi juga oleh 2 faktor lainnya, yakni ukuran awal benda dan koefisien muai. Khusus untuk pemuaian panjang, artinya dipengaruhi oleh panjang awal benda dan koefisien muai panjang benda. Lantas, apa sih hakikat koefisien muai panjang itu? Bagaimana cara menentukannya? Semuanya akan kita bahas dalam materi ini lengkap dengan rumus, contoh soal, dan jawabannya. Daftar Isi 1Pengertian Koefisien Muai Panjang 2Simbol dan Satuan Koefisien Muai Panjang 3Tabel Koefisien Muai Panjang 4Rumus Koefisien Muai Panjang 5Contoh Soal Koefisien Muai Panjang 6Kesimpulan Baiklah, kita mulai saja pembahasannya... Pengertian Koefisien Muai Panjang Apa yang dimaksud dengan koefisien muai panjang? Dalam ilmu fisika, koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1 oC, disebut juga dengan koefisien muai linier. Berdasarkan definisi di atas, kita bisa tahu bahwa koefisien muai panjang itu terdiri dari bilangan atau angka. Besar angkanya bisa berbeda-beda untuk setiap benda. Mengapa berbeda-beda? Sebab, koefisien muai panjang zat padat itu bergantung pada jenis benda atau jenis bahan. Dengan kata lain, koefisien muai panjang merupakan salah satu karakteristik khusus suatu bahan dalam merespon terjadinya kenaikan suhu. Karena itu pula, masing-masing jenis bahan bisa memiliki nilai koefisien muai panjang yang berbeda. Sebagai contoh, nilai koefisien muai panjang bahan tembaga berbeda dengan nilai koefisien muai panjang besi atau baja. Simbol dan Satuan Koefisien Muai Panjang Koefisien muai panjang disimbolkan atau dilambangkan dengan huruf Yunani α, dibaca "alfa". Sementara itu, satuannya menurut Sistem Satuan Internasional SI adalah /oC. Tabel Koefisien Muai Panjang Berikut ini adalah tabel nilai koefisien muai panjang dari berbagai jenis bahan Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang /oC Kaca pyrex 0,000003 Platina 0,0000089 Kaca 0,000009 Baja 0,000011 Besi 0,000012 Tembaga 0,0000167 Kuningan 0,000019 Aluminium 0,000025 Seng 0,000026 Rumus Koefisien Muai Panjang Koefisien muai panjang adalah perbandingan pertambahan panjang benda dari panjangnya semula setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu, dirumuskan α = ΔL/L0 . ΔT di mana, ΔL = Lt - L0 dan ΔT = T - T0 Keterangan α = koefisien muai panjang /oC ΔL = pertambahan panjang benda m ΔT = perubahan suhu oC Lt = panjang benda setelah dipanaskan m L0 = panjang benda mula-mula m T = suhu benda setelah dipanaskan oC T0 = suhu benda mula-mula oC Contoh Soal Koefisien Muai Panjang Berikut ini adalah beberapa contoh soal mencari nilai koefisien muai panjang beserta jawabannya Contoh Soal 1 Sebuah kawat sepanjang 50 cm dengan suhu mula-mula 20 oC. Ternyata, setelah dipanaskan sampai suhu 120 oC panjangnya menjadi 50,075 cm. Berapakah koefisien muai panjang kawat tersebut? Jawaban Diketahui L0 = 50 cm T0 = 20 oC T = 120 oC Lt = 50,075 cm ΔL = 50,075 - 50 = 0,075 cm ΔT = 120 - 20 = 100 oC Ditanyakan α....? Penyelesaian α = ΔL / L0 . ΔT = 0,075/50 . 100 = 0,075/ = 0,000015 /oC Jadi, besar koefisien muai panjang kawat tersebut adalah 0,000015 /oC. Contoh Soal 2 Batang tembaga panjangnya 2 meter dinaikkan suhunya sampai 50 oC membuat panjang tembaga sekarang menjadi 2,00017 meter. Berapakah koefisien muai panjang tembaga? Jawaban Diketahui L0 = 2 m ΔT = 50 oC Lt = 2,00017 m ΔL = 2,00017 - 2 = 0,00017 Ditanyakan α....? Penyelesaian α = ΔL / L0 . ΔT = 0,00017/2 . 50 = 0,00017/100 = 0,0000017 /oC Jadi, besar koefisien muai panjang tembaga adalah 0,0000017 /oC. Kesimpulan Koefisien muai panjang adalah perbandingan pertambahan panjang benda dari panjangnya semula setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu, dirumuskan α = ΔL/L0 . ΔT. Gimana adik-adik, udah paham kan materi koefisien muai panjang di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Besarnyapertambahan panjang suatu zat jika zat tersebut dipanaskan bergantung pada: jenis zatnya; kenaikan suhu zat; panjangnya mula-mula; dan massa zatnya. Pemuaian suatu benda dipengaruhi oleh: Sebatang baja pada suhu 30ºC mempunyai panjang 100 cm. Jika panjang batang baja tersebut sekarang menjadi 100,1 cm dan diketahui koefisien
Pengertian Dan Rumus Pemuaian Panjang, Luas Dan Volume Zat Padat Terlengkap – Alat yang digunakan untuk menyelidiki suatu pemuaian zat padat disebut dengan Muschen Broek. Dalam suatu percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat jika dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas dan volume. Berikut akan dijelaskan tentang pemuaian zat padat yang meliputi pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Pemuaian Panjang Zat Padat Zat padat adalah suatu zat yang mempunyai partikel-partikel yang sangat berdekatan dan teratur. Jika dipanaskan, partikelnya akan bergetar dan saling menjauh. Akibatnya, ukuran zat padat membesar yang disebut sebagai pemuaian. Sebaliknya jika didinginkan partikel-partikelnya akan saling mendekat, akibatnya ukuran zat padat mengecil yang disebut dengan menyusut. Pada umumnya zat padat jika dipanaskan akan memuai. Faktor yang mempengaruhi pemuaian yaitu sebagai berikut Panjang benda. Semakin panjang ukuran suatu benda padat yang dipanaskan, maka semakin besar juga pemuaiannya. Misalnya, sebuah batang besi yang panjangnya 1 m sebelum dipanaskan akan memuai menjadi dua kali lipat dari pemuaian batang besi lainnya yang panjangnya 0,5 m sebelum dipanaskan. Besarnya perubahan suhu. Semakin besar perubahan suhu yang dialami oleh suatu benda antara sebelum dan sesudah dipanaskan, semakin besar juga pemuaiannya. Misalnya terdapat dua batang besi, yaitu batang besi A memiliki panjang 1 m yang suhu awalnya 30°C dipanaskan sampai suhu 100°C, sedangkan besi B memiliki panjang 1 m dengan suhu awalnya 30°C dipanaskan sampai suhu 80°C. Maka setelah dipanaskan pemuaian panjang besi A lebih besar dari besi B, karena besi A mengalami perubahan suhu sebesar 70°C, sedangkan besi B mengalami perubahan suhunya sebesar 50°C. Jenis zat padatnya. Misalnya aluminium, pemuian pada aluminium lebih besar dibanding baja dan tembaga. Hal ini berarti pertambahan panjang alumunium lebih besar dibandingkan tembaga dan baja. Contohnya jika panjang aluminium sebelum dipanaskan 1 meter, dan setelah dipanaskan 1°C bertambah 0,000026 meter, jika panjang tembaga sebelum dipanaskan 1 meter, dan setelah dipanaskan 1°C bertambah 0,000017 meter, dan jika panjang besi sebelum dipanaskan 1 meter, dan setelah dipanaskan bertambah 0,000011 meter. Angka pertambahan panjang untuk setiap 1 m bahan dengan kenaikan suhu 1°C disebut dengan koefisien muai panjang. Lambang koefisien muai panjang α dibacanya alpha dan satuannya meter per derajat Celsius m/°C. Besarnya koefisien muai panjang pada beberapa zat dapat diamati pada tabel di bawah ini. Besarnya muai panjang pada suatu bahan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut ini. Keterangan L = panjang setelah pemanasan atau pendinginan m atau cm. L o = panjang awal m atau cm. α = koefisien muai panjang /0C . t1 = suhu mula-mula 0C . t2 = suhu akhir 0C . Proses Pemuaian Luas pada Zat Padat Sama halnya pada pemuaian panjang pada suatu zat padat, semua zap padat jika dipanaskan akan mengalami pemuaian luas. Akan tetapi koefisien muai luas zat padat sama dengan dua 2 kali koefisien muai panjang zat padat tersebut. Besarnya muai luas pada suatu bahan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut. Keterangan A = luas setelah pemanasan atau pendinginan m2 atau cm2. Ao = luas awal m2 atau cm2. β= koefisien muai luas /0C t1 = suhu mula-mula 0C .. t2 = suhu akhir 0C . Catatan β = 2 α Proses Pemuaian Volume pada Zat Padat Pasti kalian pernah mengalami peristiwa pemuaian lainnya seperti pada saat menutupkan pintu, daun pintu tidak bisa menutup rapat pada kusen pintunya. Begitu juga pada saat menutupkan jendela, kaca jendela tidak pas ketikat ditutupkan ke bingkainya. Peristiwa tersebut disebabkan karena daun pintu dan jendela kaca memuai, sehingga sulit dimasukkan pada tempatnya. Pemuaian seperti ini disebabkan karena adanya penambahan pada seluruh bagiannya pada dimensi panjang, lebar, dan tebal yang disebut dengan pemuaian volume atau pemuaian ruang. Bola besi sebelum dipanaskan dapat memasuki gelang logam. Setelah bolanya dipanaskan bola tidak masuk ke dalam gelang. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa adanya pemuaian pada bola yang berupa volumenya memuai. Pemuaian volume atau muai ruang ini dipengaruhi oleh koefisien muai ruang, yaitu angka yang menyatakan pertambahan setiap satuan volume jika suhunya dinaikan. Besarnya muai luas pada suatu bahan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut. Keterangan V = volume setelah pemanasan atau pendinginan m3 atau cm3 Vo = volume awal m3 atau cm3 γ = koefisien muai volume /0C t1 = suhu mula-mula 0C. t2 = suhu akhir 0C. Catatan γ = 3 α Demikian artikel tentang”Pengertian Dan Rumus Pemuaian Panjang, Luas Dan Volume Zat Padat Terlengkap“, semoga bermanfaat.
\n\n \n\n\nbesarnya pemuaian panjang sebuah batang adalah
Padasuatu termometer A, titik beku air adalah 60 dan titik didih 260 . Besarnya pemuaian panjang sebuah batang adalah. 1) sebanding dengna panjang batang semula. 2) sebanding dengan kenaikan suhu. 3) tidak ditentukan oleh jenis benda. Pernyataan di atas yang benar adalah. A. 1,2, dan 3. Pemuaian adalah peristiwa bertambah besarnya ukuran satu benda karena pertambahan suhu yang terjadi lega benda padat tersebut. Kenaikan hawa nan terjadi, menyebabkan benda itu beruntung tambahan energi berupa kalor nan menyebabkan molekul-unsur pada benda tersebut bergerak bertambah cepat. Pemuaian dapat terjadi n domestik tiga kondisi, yaitu pemuaian panjang hanya dialami zat padat, pemuaian luas namun dialami zat padat dan pemuaian volume dialami zat padat, cairan dan gas. Terimalah, plong kesempatan kali ini kita akan membahas akan halnya kumpulan contoh tanya dan pembahasan tentang pemuaian panjang, luas dan volume. Sahaja sebelum itu, kita ringkas habis rumus-rumusnya, adalah misal berikut. Rumus Pemuaian Panjang Suatu benda yang mula-mula mempunyai panjang L 0 kemudian dipanaskan hingga terjadi perubahan temperatur sebesar T, maka janjang akhir benda L sehabis pemanasan dirumuskan bak berikut. L = L 0 1 + α Cakrawala ….…… Pers. 1 Keterangan L = panjang benda ketika dipanaskan m L 0 = panjang benda mula-mula m α = koefisien muai linear/panjang / o C Horizon = perubahan master udara murni C Rumus Pemuaian Luas Suatu benda nan mula-mula mempunyai luas A 0 kemudian dipanaskan hingga terjadi pergantian hawa sebesar N, maka luas penutup benda A setelah pemanasan dirumuskan andai berikut. A = A 0 1 + β Cakrawala ….…… Pers. 2 Keterangan A = luas benda saat dipanaskan m 2 A 0 = luas benda purwa m 2 β = 2 α = koefisien muai luas / o C Falak = perubahan suhu o C Rumus Pemuaian Tagihan Suatu benda yang mula-mula mempunyai volume V 0 kemudian dipanaskan setakat terjadi perubahan guru sebesar Tepi langit, maka piutang akhir benda V setelah pemanasan dirumuskan sebagai berikut. V = V 0 1 + γ Ufuk ….…… Pers. 3 Keterangan V = luas benda detik dipanaskan m 3 V 0 = luas benda mula-mula m 3 γ = 3 α = koefisien muai volume / o C Horizon = perlintasan suhu udara murni C Pemuaian Tagihan puas Gas Berdasarkan proses pemanasannya, pemuaian debit yang dialami zat asap dibedakan dalam tiga spesies kondisi, yaitu sebagai berikut. 1. Pemuaian Debit lega Impitan Tegar Isobarik Pada tekanan konstan, tagihan gas sebanding dengan temperatur mutlak gas itu. Pernyataan itu disebut Hukum Gay-Lussac . Secara matematik dapat dinyatakan V ~ T Maupun secara komplet bisa ditulis privat bentuk persamaan berikut. V = taat maupun V 1 = V 2 … Pers. 4 T T 1 Horizon 2 2. Pemuaian Impitan Tabun sreg Tagihan Tetap Isokhorik Pada volume tetap tekanan tabun sederajat dengan guru mutlak gas. Pernyataan itu disebut juga dengan hukum Gay-Lussac . Secara matematik bisa dinyatakan umpama berikut. P ~ N Maupun secara komplet bisa ditulis intern bentuk persamaan berikut. P = tetap atau P 1 = P 2 … Pers. 5 Cakrawala Tepi langit 1 T 2 3. Pemuaian Volume Gas sreg Suhu Tetap Isotermis sreg master tetap, tekanan tabun berbanding terjungkir dengan piutang gas. Pernyataan itu disebut syariat Boyle . Pelecok satu penerapan syariat Boyle merupakan sreg pompa besikal. Bersumber hukum Boyle tersebut, diperoleh PV = tetap maupun P 1 V 1 = P 2 V 2 ………. Pers. 6 Takdirnya puas proses pemuaian gas terjadi dengan impitan berubah, volum berubah dan suhu berubah maka dapat diolah dengan pertepatan hukum Boyle – Gay Lussac , dimana PV = konsisten atau P 1 V 1 = P 2 V 2 … Pers. 7 T N 1 T 2 Contoh Cak bertanya dan Pembahasan 1. Sebuah benda yang terbuat dari baja n kepunyaan tahapan 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi peralihan suhu sebesar 50°C? Penyelesaian Diketahui L 0 = 1000 cm Lengkung langit = 50 °C α = 12 × 10 -6 °C -1 lihat di diagram koefisien muai tataran Ditanyakan L = …? Jawab L = L 0 1 + α Ufuk L = L 0 + L 0 α Cakrawala L – L 0 = L 0 α Kaki langit L = L 0 α T L = 1000 × 12 × 10 -6 × 50 L = 0,6 cm Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 0,6 cm. 2. Pada suhu 30 udara murni C sebuah telor ferum luasnya 10 m 2 . Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90 o C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ o C, maka tentukan luas pelat logam tersebut! Penyelesaian Diketahui A 0 = 10 m 2 T 0 = 30 ozon C N = 90 ozon C T = T – Ufuk 0 = 90 – 30 = 60 o C α = 0,000012/ o C β = 2 α = 2 × 0,000012/ o C = 0,000024/ o C Ditanyakan A = …? Jawab A = A 0 1 + β × Falak A = 101 + 0,000024 × 60 A = 101 + 0,00144 A = 10 × 1,00144 A = 10,0144 m 2 Makara, luas pelat metal sesudah dipanaskan adalah 10,0144 m 2 . 3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada guru 25 o C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10 -5 / o C, maka tentukan tagihan bejana pada suhu 75 udara murni C! Penyelesaian Diketahui γ = 3 α = 3 × 2 × 10 -5 / o C = 6 × 10 -5 / udara murni C Kaki langit = 75 udara murni C – 25 ozon C = 50 o C V 0 = 1 L Ditanyakan V = …? Jawab V = V 0 1 + γ × T V = 11 + 6 × 10 -5 × 50 V = 11 + 3 × 10 -3 V = 11 + 0,003 V = 1 × 1,003 V = 1,003 liter Kaprikornus, volume bejana setelah dipanaskan ialah 1,003 liter. 4. Pada suhu 20 o C, pangkat kawat besi adalah 20 m. Berapakah panjang benang besi ferum tersebut pada suhu 100 o C jika koefisien muai panjang besi 1,1 × 10 -5 / o C? Penuntasan Diketahui Ufuk 0 = 20 o C N = 100 o C L 0 = 20 m α = 1,1 × 10 -5 C -1 Ditanyakan L = …? Jawab L = L 0 [1 + α T – Kaki langit 0 ] L = 20[1 + 1,1 × 10 -5 100 – 20] L = 20[1 + 1,1 × 10 -5 80] L = 201 + 8,8 × 10 -4 L = 201 + 0,00088 L = 201,00088 L = 20,0176 m Kaprikornus, tinggi kawat besi tersebut plong hawa 100 udara murni C ialah 20,0176 m. 5. Sekeping aluminium dengan jenjang 40 cm dan lebar 30 cm dipanaskan berpunca 40 o C sampai 140 o C. Takdirnya koefisien muai panjang aluminium tersebut α adalah 2,5 × 10 -5 o C, tentuan luas keping aluminium setelah dipanaskan. Penyelesaian Diketahui A 0 = 40 cm × 30 cm = cm 2 β = 2 α = 22,5 × 10 -5 o C = 5 × 10 -5 o C T = 140 o C – 40 o C = 100 o C Ditanyakan A = …? Jawab A = A 0 1 + β Tepi langit A = + 5 × 10 -5 × 100 A = + 5 × 10 -3 A = + 0,005 A = A = 1206 cm 2 Jadi, luas kaliber aluminium setelah dipanaskan yaitu 1206 cm 2 . 6. Sebuah ferum bervolume 1 m 3 dipanaskan dari 0 o C sebatas o C. Jika massa besi pada suhu 0 o C adalah kg dan koefisien muai panjangnya 1,1 × 10 -5 / o C, hitunglah konglomerasi jenis ferum pada suhu o C. Penuntasan Diketahui V 0 = 1 m 3 γ = 3 α = 31,1 × 10 -5 = 3,3 × 10 -5 / o C ρ = kg/m 3 Falak = 1000 o C – 0 o C = 1000 o C Ditanyakan komposit variasi besi setelah dipanaskan Jawab □ Volume logam sesudah dipanaskan adalah V = V 0 1 + γ T V = 1[1 + 3,3 × 10 -5 1000] V = 11 + 3,3 × 10 -2 V = 11 + 0,033 V = 11,033 V = 1,033 m 3 □ Setelah dipanaskan, tagihan benda berubah tetapi massanya tetap. Jadi, massa varietas metal menjadi kg/m 3 . 7. Sebuah kangsa memiliki tahapan 1 m. Apabila koefisien muai panjang perunggu adalah 19 × 10 -6 /K, tentukan pertambahan panjang perunggu tersebut jika temperaturnya panjat dari 10 o C sampai 40 o C? Penyelesaian Diketahui L 0 = 1 m N = 40 udara murni C – 10 o C = 30 o C = 303 K α = 19 × 10 -6 /K Ditanyakan L = …? Jawab L = L 0 α Cakrawala L = 1 × 19 × 10 -6 × 303 L = 5,76 × 10 -3 L = 0,00576 m Jadi, pertambahan panjang kuningan setelah temperaturnya naik menjadi 4 udara murni C adalah 5,76 mm. 8. Sebuah batang aluminium punya luas 100 cm 2 . Seandainya bangkai aluminium tersebut dipanaskan mulai dari 0 o C sampai 30 o C, berapakah transisi luasnya sehabis terjadi pemuaian? Diketahui α = 24 × 10 – 6 /K. Penuntasan Diketahui A 0 = 100 cm 2 = 1 m 2 ΔT = 30 o C – 0 o C = 30 o C = 303 K β = 2α = 48 × 10 – 6 /K Ditanyakan A = …? Jawab ΔA = A 0 βΔT ΔA = 1 m 2 × 48 × 10 – 6 /K × 303 K ΔA = 0,0145 m 2 Makara, perubahan luas bidang aluminium setelah pemuaian adalah 145 cm 2 . 9. Sebuah bola yang punya volume 50 m 3 jika dipanaskan setakat mencapai temperatur 50 o C. Sekiranya sreg kondisi sediakala, kondisi tersebut memiliki master 0 o C, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah terjadi pemuaian diketahui α = 17 × 10 -6 /K. Penuntasan Diketahui V 0 = 50 m 3 Horizon = 50 o C – 0 o C = 50 o C = 323 K γ = 3 α = 317 × 10 -6 /K = 51 × 10 -6 /K Ditanyakan V = …? Jawab V = γ V 0 T V = 51 × 10 -6 50323 V = × 10 -6 V =0,82 m 3 Pertambahan volume adalah tikai debit akhir dengan volume mula-mula. Maka tagihan risikonya adalah laksana berikut. V = V – V 0 V = V + V 0 V = 0,82 m 3 + 50 m 3 V = 50,82 m 3 Jadi, debit akhir bola setelah pemuaian adalah 50,82 m 3 . 10. Ki sebatang kacang besi yang panjangnya 80 cm, dipanasi setakat 50 o C ternyata bertambah panjang 5 mm, maka berapa pertambahan pangkat besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanasi sampai 60 o C? Penyelesaian Diketahui L 01 = 80 cm L 02 = 50 cm Cakrawala 1 = 50 ozon C Ufuk 2 = 60 o C L 1 = 5 mm Ditanyakan L 2 = …? Jawab Karena jenis incaran sebanding ferum, maka α 1 = α 2 4000 L 2 = 5 × 3000 4000 L 2 = 15000 L 2 = 15000/4000 L 2 = 3,75 mm 11. Sebuah bejana tembaga dengan volume 100 cm 3 diisi munjung dengan air pada temperatur 30 o C. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100 udara murni C. Jika α tembaga = 1,8 × 10 -5 / ozon C dan γ air = 4,4 × 10 -4 / o C. Berapa debit air yang tumpah saat itu? Penuntasan Diketahui V 0 tembaga = V 0 air = 100 cm 3 Falak = 100 o C – 30 o C = 70 o C α tembaga = 1,8 × 10 -5 / o C γ tembaga = 3 α = 3 × 1,8 × 10 -5 = 5,4 × 10 -5 / udara murni C γ air = 4,4 × 10 -4 / o C Ditanyakan V air yang mencurah = …? Jawab Buat tembaga V t = V 0 1 + γ Lengkung langit V t = 1001 + 5,4 × 10 -5 × 70 V t = 1001 + 3,78 × 10 -3 V t = 1001 + 0,00378 V lengkung langit = 1001,00378 V t = 100,378 cm 3 Untuk air V t = V 0 1 + γ T V t = 1001 + 4,4 × 10 -4 × 70 V n = 1001 + 3,08 × 10 -2 V t = 1001 + 0,0308 V tepi langit = 1001,0308 V t = 103,08 cm 3 Jadi, volume air yang tumpah ialah sebagai berikut. V air tumpah = V cakrawala air – V t tembaga V air tumpah = 103,08 – 100,378 V air tumpah = 2,702 cm 3 12. Gas internal ruang terpejam n kepunyaan tekanan 1 cmHg. Jikalau kemudian asap tersebut ditekan pada suhu tunak sehingga volum gas menjadi 1 / 4 volum mula-mula, berapa tekanan asap yang terjadi? Penyelesaian Diketahui P 1 = 1 atm V 2 = 1 / 4 V 1 Ditanyakan P 2 = …? Jawab P 1 V 1 = P 2 V 2 1V 1 = P 2 1 / 4 V 1 V 1 = 1 / 4 V 1 P 2 P 2 = 4 atm 13. Pada suhu 0 o C satu logam mempunyai panjang 75 cm. Sehabis dipanasi hingga shu 100 o C, panjangnya menjadi 75,09 cm. Berapakah koefisien muai janjang logam tersebut? Penyelesaian Diketahui L = 75,09 cm = 0,7509 m L 0 = 75 cm = 0,75 m Cakrawala = 100 o C T 0 = 0 o C Ditanyakan α = …? Jawab Bakal mencari koefisien muai tinggi logam tersebut, kita gunakan persamaan berikut. α = 0,7509 – 0,75 0,75100 – 0 α = 1,2 × 10 -5 / ozon C Bintang sartan, koefisien muai panjang tembaga tersebut adalah 1,2 × 10 -5 / o C. 14. Sebuah plat nan terbuat dari aluminium dengan luas mula-mula 40 cm 2 mempunyai suhu 5 o C. Apabila piringan hitam tersebut dipanaskan hingga 100 o C, berapakah pertambahan luas aluminium tersebut? Penyelesaian Diketahui α = 2,4 × 10 -5 / o C β = 2 α = 4,8 × 10 -5 / o C A 0 = 40 cm 2 = 0,004 m 2 T 0 = 5 o C T = 100 o C N = 100 – 5 o C = 95 udara murni C Ditanyakan A = …? Jawab Buat berburu pertambahan luas plat, kita dapat memperalat persamaan berikut. A = β A 0 T A = 4,8 × 10 -5 × 4 × 10 -3 × 95 A = 1,82 × 10 -5 m 2 Jadi, eskalasi luas plat aluminium tersebut yaitu 1,82 × 10 -5 m 2 . 15. Debit air raksa sreg suhu 0 o C adalah 8,84 cm 3 . Jika koefisien muai tagihan merkurium adalah 1,8 × 10 -4 / o C, berapakah volume air raksa sesudah suhunya dinaikkan menjadi 100 o C? Penyelesaian Diketahui V 0 = 8,84 cm 3 γ = 1,8 × 10 -4 / o C T = 100 – 0 = 100 udara murni C Ditanyakan V = …? Jawab Untuk mencari V, kita boleh menggunakan rumus V = V 0 1 + γ Falak V = 8,84[1 + 1,8 × 10 -4 100] V = 8,841 + 1,8 × 10 -2 V = 8,841 + 0,018 V = 8,841,018 V = 8,99 cm 3 Jadi, volume air raksa selepas dipanaskan menjadi 8,99 cm 3 . 16. Sebatang honcoe logam plong suhu 20 ozon C n kepunyaan panjang 200 cm. Apabila pipa ferum tersebut dipanasi hingga 100 o C dan koefisien muai panjangnya 1,2 × 10 -5 / o C, hitunglah pertambahan panjang pipa besi tersebut. Penuntasan Diketahui Ufuk 0 = 20 o C T = 100 o C L 0 = 200 cm = 2 m α = 1,2 × 10 -5 / ozon C Ditanyakan L = …? Jawab Cak bagi mengejar kenaikan hierarki ferum yaitu sebagai berikut. L= α L 0 Falak L = 1,2 × 10 -5 × 2 × 100 – 200 L = 1,92 × 10 -3 m Jadi, pertambahan pangkat pipa besi tersebut ialah 1,92 mm. 17. Sebatang logam dengan tataran 4 m dan tumpul pisau 20 cm bersuhu 20 ozon C. Jika ferum tersebut dipanaskan sampai mencapai 40 udara murni C, berapakah luas kaca setelah di panaskan? α = 12 × 10 -6 / o C Penuntasan Diketahui A 0 = 4 × 0,2 = 0,8 m 2 ΔT = 40 – 20 o C = 20 udara murni C α = 12 × 10 -6 / udara murni C → β = 24 × 10 -6 / ozon C Ditanya A = … ? Jawab ΔA = βA 0 ΔT ΔA = 24 × 10 -6 0,820 ΔA = 384 × 10 -6 m 2 ΔA = 0,384 × 10 -3 m 2 Luas metal sehabis dipanaskan adalah sebagai berikut. A =A 0 + ΔA A = 0,8 + 0,384 × 10 -3 A = 800 × 10 -3 + 0,384 × 10 -3 A = 800,384 × 10 -3 m 2 A = 0,800384 m 2 Dengan demikian, luas batang besi setelah dipanaskan ialah 0,800384 m 2 . 18. Piutang gas lega suhu 27 o C yaitu 300 cm 3 . Berapakah volume asap jika suhunya diturunkan menjadi 15 o C plong tekanan proporsional? Penyelesaian V 0 = 300 cm 3 T 0 = 27 udara murni C T = 15 o C Ditanyakan V ketika 15 udara murni C Jawab Buat mencari volume pada guru 15 udara murni C, kita boleh menunggangi paralelisme berikut. V = 300 1 + 1 15 – 27 273 V = 300[1 + -0,044] V = 3000,956 V = 286,8 cm 3 Bintang sartan, tagihan gas saat bersuhu 15 o C adalah 286,8 cm 3 . 19. Suatu gas volumenya 0,5 m 3 perlahan-tanah dipanaskan pada tekanan tetap hingga volumenya menjadi 2 m 3 . Jika energi yang dikeluarkan gas tersebut 3 × 10 5 joule dan suhu awal sebesar 150 K. Hitunglah a Impitan gas tersebut b Suhu pengunci gas tersebut Penyelesaian Diketahui V 1 = 0,5 m 3 V 2 = 2 m 3 W = 3 × 10 5 joule T 1 = 150 K Ditanyakan P dan Horizon 2 Jawab a kita tahu bahwa gerakan/energi adalah gaya dikali perpindahannya, sementara itu impitan yakni tendensi persatuan luas penampang. W = F s Karena P = F/A, maa F = PA sehingga W = PA s A s menghasilkan pertukaran debit sehingga W = P V P = W/ V P = 3 × 10 5 /2 – 0,5 P = 3 × 10 5 /1,5 P = 2 × 10 5 N/m 2 b kerjakan menggiurkan plong tekanan tetap V/T = tetap V 1 /T 1 = V 2 /T 2 T 2 = V 2 Lengkung langit 1 /V 1 Kaki langit 2 = 2 × 150/0,5 Cakrawala 2 = 300/0,5 T 2 = 600 K 20. Tentukan format mulai sejak konstanta gas R Jawab PV = NRT R = [M][L] -1 [Kaki langit] -2 [L] 3 [Falak][θ] R = [M][L] 2 [T] -2 [Falak] -1 [θ] -1 zgg3vV.
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/473
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/496
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/441
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/308
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/161
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/363
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/157
  • 4h4wvrd52q.pages.dev/36
  • besarnya pemuaian panjang sebuah batang adalah